menu bar

Jumat, 17 Januari 2014


Oleh
B.P.Sitepu
(Bahan perkuliahan Kapita Selekta Hasil-Hasil Penelitian Teknologi Pendidikan di Prodi Teknologi Pendidikan, (FIP UNJ)
A. PENDAHULUAN
Research (sebagai kata benda) dalam bahasa Inggris  diartikan sebagai riset, penelitian, penyidikan. Sedangkan scientific research  diartikan sebagai penelitian ilmiah ( Echols & Shadily: 480). Kalau dilihat dari pembentukan kata, research berasal dari re + search yang berarti  re adalah kembali dan search adalah mencari dan kalau digabung menjadi mencari kembali atau kalau dikembangkan lebih lanjut research berarti mencari, meneliti, atau menyelidiki secara berulang-ulang secara cermat dan kritis untuk menemukan sesuatu. Research sebagai kata kerja  diartikan sebagai  mencari, meneliti, atau menyelidiki secara berulang-ulang secara cermat dan kritis untuk menemukan sesuatu. Kegiatan penelitian atau penyedikan itu dilakukan secara berulang-ulang karena pada hakekatnya manusia memiliki rasa ingin tahu dan rasa tidak puas yang merupakan salah satu cirri manusia itu sendiri. Rasa ingin tahu itu memotivasi manusia untuk menyelidiki atau meneliti dengan berbagai cara seperti bertanya,
mengamati atau melakukan percobaan.  Rasa tiak puas itu memdorongnya untuk melakukan penyelidikan atau penelitian kemballi terhadap pengetahuan yang telah dimilikinya dengan cara dengan menerapkannya atau membandingkannya dalam kondisi yang berbeda. Sementara itu perubahan senantiasa terjadi, apa yang dianggap benar pada hari ini dapat terjadi berubah dan tidak benar lagi di kemudian hari. Dengan demikian pengetahuan yang diperoleh pada waktu lalu dapat jadi tidak sesuai lagi denngan keadaan pada waktu sekarang. Kenyataan yang demikianlah menorong manusia untuk secara terus menerus memutahirkan, menambah, dan memperkaya pengetahuannya.


The Australian Bureau of Statitistics (1993) mendefinisikan “ …research as comprising creative work undertaken on a sustematic basis in order to increase the stock of knowledge, including knowledge of man, culture and society, and the use of this knowledge to devise a new application.” Hakekat research seperti yang diungkapkan oleh ABS itu memberikan cirri research sebagai kegiatan kretaif yang berarti aktif mencari masalah untuk diteliti Kegiatan dilakukansecara sistematis berarti  melalui perencanaan dan persiapan dengan menggunakan pendekatan, strategi, dan metode yang sesuai untuk mencapai tujuan.
Sedangkan David Nunan (1992) mengemukakan bahwa “ … research is a process of formulating questions, problems, or hypothesis, and analysing  or interpreting these data”. Pengertian David Nanan itu menunjukkan bahwa penelitian memiliki tiga unsure: (1) pertanyaan,  masalah, atau hipotesis; (2) data; dan (3) analisis dan interpretasi.
Berbagai pendapat laian tentang research yang dikumpulkan oleh David Dunan adalah sebagai berikut:
  1. Berkaitan dengan penyelidikan yang memiliki dua komponen yaitu proses dan hasil. Proses berkaitan denngan bidang penyelidikan dan bagaimana penyelidikan dapat dilakukan untuk mencapai tujuan. Sedangkan hasilnya ialah pengetahuan yang diperoleh melalui proses penyelidikan.
  2. Suatu proses yang meliputi (1) merumuskan maslah, (2) menetapkantujuan, dan (3) merumuskan hipotesis. Researh mencakup pengumpulan informasi, klasifikasi, analisis, dan interpretasi untuk melihat sejauh mana tujuan research tercapai.
  3. Melakukan penyelidikan terstruktur yang diharapkan menghasilkan pengertian yang lebih luas  tentang masalah yang diminati. Penyelidikan  itu terbuka untuk umum.
  4. Suatu kegiatan menganalisis  dan menilai secara kritis suatu masalah.
  5. Mengumpulkan dan dan menganalisis data dalam bidang tertentu untuk menyempurnakan teori.
  6. Evaluasi, menanyakan pertanyaan, penyelidikan analisis, menguji hipotesis, mengkaji, mengumpulkan dan menganalisis data dalam bidang tertentu melalui metode yang ditetapkan.
Tujuan  research ialah:
  1. memperoleh hasil dengan  metode ilmiah secara objektof bukan subjektif
  2. memecahkan masalah, menguji penerapan teori dan memperoleh pemahaman baru
  3. Mencerahi peneliti dan orang lain yang berminat
  4. Membuktikan atau menyanggah pemikiran-pemikiran yang baru atau yang selama ini sudah ada
Menyangkal pendapat atau keyakinan yang didasari atas mistik, mendukung pendapat, menemukan sesuatu yang baru, dan menemukan pemecahan masalah.
B.MENYUSUN PROPOSAL PENELITIAN
Sering sekali muncul pertanyaan tentang tata cara menyusun Proposal Penelitian dan format atau bentuk penyajiannya. Pertanyaan itu muncul tidak hanya dari mahasiswa dari setiap strata pendidikan, tetapi juga dari kalangan guru yang bermaksud melakukan penelitian sebagai salah satu kegiatan ilmiyah yang perlu mereka lakukan dalam mengusulkan kenaikan pangkat dan jabatannya. Sebenarnya pertanyaan tersebut terjawab secara tuntas dalam mata kuliah Metodologi Penelitian. Akan tetapi oleh karena mata kuliah tersebut dipelajari sudah lama, mungkin ingatannya tidak segar lagi. Atau mungkin juga pertanyaan itu muncul karena pengalaman yang kurang menyenangkan dalam proses mengajukan proposal penelitian.
Tulisan ini mencoba memberikan uraian singkat tentang penyusunan proposal penelitian, dengan asumsi bahwa pada hakikatnya tidak ada format, sistematika dan isi proposal yang baku atau standar. Karena format, sistematika, dan isi Proposal Penelitian bergantung pada tujuan dan kesepakatan di kalangan tertentu. Secara khusus tulisan ini diharapkan dapat bermanfaat bagi mahasiswa/i di jurusan Teknologi Pendidikan FIP UNJ, yang sedang mempersiapkan Proposal Penelitian untuk penulian skripsinya.
  1. Apa yang dimaksud dengan Proposal?
“Proposal”  bermakna “usulan” yang merupakan hasil dari kegiatan “mengusulkan” atau “propose” dalam bahasa Inggris. Dengan demikian proposal adalah merupakan suatu usulan atau rencana yang memerlukan persetujuan dari pihak lain sebelum dilaksanakan. Isi proposal dapat berupa rancangan  kegiatan, dana, pelaksana, dan lain sebagainya.
  1. Apa tujuan proposal?
Proposal bertujuan untuk memberikan gambaran atau deskripsi tentang suatu rencana kegiatan secara lengkap, jelas, singkat, dan mudah dimengerti sebagai bahan pertimbangan bagi pihak yang memberikan persetujuan atas kegiatan yang diusulkan. Sudah barang tentu keberhasilan suatu proposal ialah disetujui oleh pengambil keputusan yang berwewenang.
  1. Apa yang dimaksud dengan Proposal Penelitian?
Proposal Penelitian ialah usulan yang berisi rencana kegiatan penelitian yang disajikan secara tertulis untuk memperoleh persetujuan dari pihak yang berwewenang. Pihak yang berwewenang di sini dapat saja seperti lembaga/instansi yang akan mensponsori atau membiayai penelitian tersebut, tempat atau sasaran penelitian, dan lembaga/instansi yang meminta dilakukannya penelitian. Untuk keperluan penulisan skripsi, proposal  penelitian diperlukan untuk memperoleh persetujuan dari Ketua Jurusan atau Ketua Program Bidang Studi.
  1. Apa isi Proposal Penelitian?
Proposal penelitian  mengemukakan dua hal pokok yaitu (1) masalah yang akan diteliti, dan (2)  metodologi penelitian.
    1. Masalah Penelitian.
Masalah penelitian adalah sesuatu yang ingin diketahui atau dipecahkan/diatasi oleh peneliti melalui prosedur ilmiah. Dengan demikian maka masalah penelitian perlu dirumuskan secara jelas dan operasional. Agar menjadi jelas serta untuk memperlihatkan kedudukan dan pentingnya diketahui atau dipecahkan, maka masalah itu perlu diberikan latar belakang  dengan memberikan informasi pendahuluan tentang situasi tempat dan  waktu masalah itu terjadi. Latar belakang ini juga hendaknya dapat memberikan gambaran yang jelas tentang berbagai kesenjangan yang terjadi dan yang mungkin terjadi beserta akibatnya kalau masalah itu tidak diekatahui dan diatasi. Oleh karena itu dalam mengawali suatu penelitian, yang utama dan terutama dilakukan ialah mengidentifikasi masalah. Kejelasan masalah akan membantu peneliti untuk memilih dan menentukan metodologi penelitian yang tepat.
    1. Metodologi penelitian
Metodologi penelitian ialah ilmu tentang metode-metode yang dipergunakan dalam penelitian. Oleh karena metodologi penelitian menawarkan berbagai metode dalam melakukan suatu penelitian, maka peneliti perlu memilih metode yang tepat dalam arti efektif dan efisien untuk mencapai tujuan penelitiannya. Dengan demikian acuan utama dalam memilih metode penelitian ialah masalah pebelitian. Bukan menentukan metode penelitian terlebih dahulu baru merumuskan masalah penelitian.
  1. Unsur-unsur apa saja yang perlu diperhatikan dalam menentukan masalah penelitian?
    1. Pilihlah bidang penelitian yang diminati atau yang menarik bagi Anda sebagai peneliti. Misalnya di bidang media pembelajaran, organisasi belajar, dan lain-lain yang relevan dengan bidang studi Teknologi Pembelajaran.
    2. Pilihlah masalah yang menarik  perhatian Anda dan Anda memiliki pengetahuan dan wawasan yang cukup tentang masalah itu. Misalnya masalah tentang desain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan, atau evaluasi dalam proses dan sumber-sumber belajar.
    3. Yakini bahwa terdapat teori yang cukup untuk mengkaji, menganalisis, atau mengevaluasi masalah yang hendak Anda teliti. Hal ini diperlihatkan juga dengan melengkapi Proposal Penelitian dengan Daftar Pustaka.
    4. Yakini bahwa Anda dapat mengumpulkan dan memperoleh data tentang masalah yang akan Anda teliti.
    5. Yakini bahwa masalah yang Anda pilih belum  pernah diteliti orang lain dengan objek dan tempat yang sama.
    6. Yakini bahwa tersedia waktu yang cukup untuk melakukan penelitian sesuai dengan target waktu yang ditetapkan mulai dari pengumpulan, pengolahan, penyajian, dan analisis data sampai ke penulisan laporan penelitian. Penelitian untuk skripsi sebaiknya ditargetkan selesai dalam enam bulan atau satu semester.
    7. Yakini tersedia pembimbing dari segi materi dan metodologi penelitian yang memiliki keahlian yang sesuai dengan bidang penelitian Anda.
  1. Bagaimana format Proposal Penelitian disusun?
Ada berbagai maacam format Proposal Penelitian dilihat dari sistematika dan isi serta kelengkapan proposal. Format  Proposal Penelitian lazimnya ditentukan oleh:
    1. Kesepakatan dalam lembaga/instansi/kelempok. Oleh karena itu format Proposal Penelitian antar perguruan tinggi atau antar fakultas, bahkan antar jurusan dapat saja berbeda. Akan tetapi setdak-tidaknya dalam satu jurusan sebagai unit terkecil di satu perguruan tinggi hendaknya sama.
    2. Tujuan Proposal Penelitian. Proposal penelitian untuk keperluan memperoleh sponsor dan dana dapat berbeda dengan proposal penelitian untuk keperluan penulisan skripsi, tesis, dan disertasi. Untuk Proposal Penelitian untuk keperluan memenuhi persyaratan akademis biasanya tidak memuat rincian dana yang diperlukan serta sumber dana untuk penelitian yang diusulkan.
    3. Jenis penelitian. Proposal Penelitian yang menggunakan paradigma kuantitatif dapat berbeda dengan yang menggunakan paradiga kualitatif. Demikian juga format Proposal Penelitian untuk penelitian eksperimen dapat berbeda dengan penelitian survei.
    4. Organisasi profesi. Format Proposal Penelitian yang disepakati dan dipergunakan  antar organisasi profesi  dapat juga berbeda satu sama lain Misalnya, The Association for Educational; Communication and Technology menyepakati format Proposal Penelitian (AECT, 1995), yang berbeda dengan American Pscychological Association (APA), atau dengan  . Modern Language Association (MLA). Di Indonesia format penelitian yang dipergunakan Ikatan Dokter Indonesia (IDI), berbeda dengan  Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI), atau dengan Persatuan Insinyur Indonesia (PII).
Format yang mana pun dipergunakan, suatu Proposal Penelitian pada hakikatnya setidak-tidaknya mengandung dua unsur utama yang dikemukakan sebelumnya yaitu (1) masalah dan (2) metodologi. Pengembangan kedua unsur tersebut dalam Proposal Penelitian dapat berbeda.  Kelayakan suatu Proposal Penelitian dapat dilihat sejauh mana kejelasan kedua unsur tersebut diuraikan.
  1. Apa isi pokok Proposal Penelitian yang berlaku di AECT?
    1. Pendahuluan.
Pendahuluan menjelaskan secara ringkas
(1)   latar belakang masalah,
(2)  masalah,
(3) teori yang berkaitan dengan masalah,
(4) variable yang diteliti, dan
(5) pertanyaan-pertanyaan spesifik yang diajukan dalam penelitian.
    1. Metode dan Sumber Data.
Bagian ini menjelaskan
(1)   metode penelitian yang akan dipergunakan termasuk populasi, responden, teknik pengumpulan data dan instrumen pengumpulan data, dan teknik analisis data;
(2) dalam penelitian eksperimen disebutkan desain eksperimen, variable bebas dan variable terikat dan cara melakukan eksperimen itu; untuk penelitian kualitatif  diutaikan konteks/latar, orientasi, pemeriksaan validitas, dan tujuan;
(3) bahan dan alat  serta teknik-teknik khusus yang dipergunakan dalam penelitian; dan
(4) urutan langkah-langkah yang akan ditempuh termasuk urutan langkah-langkah dalam pengumpulan data.
(5) Jadwal kegiatan penelitian secara rinci, mulai dari penyusunan dan pengajuan proposal, kajian teori, penyusunan instrumen, pengumpulaan data, pengolahan data, serta penyusunan laporan penelitian
    1. Hasil Penelitian
Bagian ini mengemukakan secara singkat hasil serta manfaat yang diharapkan dari penelitian serta menunjukkan pentingnya dilakukan penelitian yang diusulkan.
    1. Diskusi dan Implikasi.
Bagian ini menguraikan lebih lanjut tentang hasil yang diharapkan dari penelitian ini dengan memberikan penjelasan tentang keunikan penelitian serta perbedaannya dengan penelitian-penelitian sejenis sebelumnya serta implikasinya dalam pendidikan pada umumnya serta dalam teknologi pembelajaran pada khususnya.
  1. Berapa panjang Proposal Penelitian dituliskan?
Seperti dikemukakan sebelumnya, tujuan penulisan proposal ialah sebagai bahan pertimbangan dalam memberikan persetujuan atas pelaksanaan penelitian yang diusulkan. Dilihat dari kepentingan ini maka suatu proposal itu hendaknya dapat meyakinkan pihak yang berwewenang memberikan persetujuan, yang berarti isi proposal hendaknya logis, meyakinkan  perlu serta berguna dilaksanakan dalam pengembangan teori dan atau praktik di bidang teknologi pembelajaran.
AECT memberi batasan panjang Proposal Penelitian berkisar 1000 kata atau berkisar empat halaman dengan pemikiran bahwa tersedia kesempatan untuk mempresentasikan Proposal Penelitian itu dalam pertemuan tatap muka. Dalam hubungannya dengan proposal penelitian untuk penulisan skripsi, tesis, atau disertasi, ada kesempatan untuk mempresentasikannya dalam Seminar Proposal Penelitian atau setidak-tidaknya ada kesempatan untuk menjelaskannya kepada Ketua Program Studi.
  1. 9. Perisapan apa yang diperlukan dalam menyusun Proposal Penelitian untuk penulisan skripsi?
Hal-hal yang perlu dipersiapkan.
  1. Tentukan bidang dan masalah yang hendak diteliti dalam kawasan teknologi pembelajaran.
  2. Kreatif dan inovatif dalam menentukan bidang dan masalah penelitian dengan menghindari bidang, jenis, dan masalah penelitian yang sudah sering/banyak dilakukan
  3. Batasi ruang lingkup masalah penelitian dari aspek jenis masalah, variable, tingkat dan jenjang pendidikan, populasi dan responden, dan tempat penelitian.
  4. Cari teori yang terkait dengan masalah itu.
  5. Review/kaji penelitian-penelitian yang pernah dilaksanakan dalam bidang  dan masalah yang telah dipilih.
  6. Pertimbangkan kemungkinan dan kelayakan penelitian dilihat dari sumber-sumber teori, sumber data, dana, dan waktu.
  7. Diskusikan masalah penelitian itu dengan teman atau dosen/peneliti yang berpengalaman dalam bidang tersebut.
  8. Pegang teguh bahwa Anda aalah pemilik dan penanggung jawab pelaksanaan dan hasil penelitian. Pemikiran orang lain adalah sebagai masukan untuk memantapkan Anda mengambil keputusan dalam menyusun Proposal Penelitian serta melaksanakannya kemudian hari.
  1. 10. Apa tip penutup?
Segera laksanakan butir ke 9 di atas tanpa menunda hari esok karena mungkin esok hari inspirasi Anda telah memudar. Jangan lupa menyesuaikan format, sistematika, dan isi Proposal Penelitian Anda dengan yang berlaku di jurusan Teknologi Pendidikan, FIP-UNJ, Begitu telah dimulai menulis proposal, jangan pernah lewatkan hari-hari Anda tanpa menyempurnakannya dari waktu ke waktu sampai target Anda tercapai. Tidak lebih dari ENAM BULAN mulai dari sentuhan pertama menulis Proposal Penelitan sampai sentuhan terakhir dalam menulis laporan penelitian.
Contoh dapat memperjelas konsep atau teori, tetapi tulisan ini tidak dilampiri/disertai contoh Proposal Penelitian karena tidak jarang terjadi contoh itu menjadi mengikat serta membatasi kreativitas. Akan tetapi terlampir ada format yang dapat dipakai sendiri untuk melakukan evaluasi sendiri kelayakan suatu proposal. Format tersebut dikutip dari sumber lain.

Senin, 18 November 2013

Proposal umum

TKA12 / 5KA32
Ahmad Saiful Bahri (1A112006)

Adi Suharjono (19112097)

Agung Pranoto (19112096)



Mata Kuliah : Bahasa Indonesia 2
Dosen : Sangsang Sangabakti,SSOS,MPSI



Contoh Proposal Umum

HUT RI yang Ke-68



I. PENDAHULUAN


I.1 LATAR BELAKANG
Dalam rangka HUT RI ke-68: “Dengan Semangat Perjuangan Para Pahlawan, Kita Perkuat Kesatuan Dan Persatuan Demi Menuju Indonesia Bersatu”.

I.2 MAKSUD DAN TUJUAN

I.2.1 Maksud
Adapun maksud diadakannya kegiatan ini adalah sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan YME dan kegembiraan dalam menyambut Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 68 pada tanggal 17 Agustus 2013.

I.2.2 Tujuan Kegiatan
Adapun tujuan diadakannya acara ini.
a. Mempererat tali silaturahmi antar sesama warga RW 02 Kel. Segara Makmur Kec. Tarumajaya Bekasi Utara
b. Meningkatkan semangat juang untuk meraih prestasi diantara anak-anak dan warga.
c. Memupuk jiwa sportifitas dalam berlomba diantara anak-anak dan warga.
d. Memupuk semangat kebangsaan antar generasi untuk memperkuat kesatuan dan persatuan antar warga.

I.3 DASAR KEGIATAN
Kegiatan ini dilaksanakan berdasarkan.
1. Pancasila sila ke-3, “Persatuan Indonesia”.
2. Petunjuk dan arahan bapak Ketua RW 02 tentang pelaksanaan kegiatan dalam rangka peringatan HUT RI ke 68 di tingkat RT di lingkungan RW 02 Kel. Kelapa Segara Makmur Kec. Tarumajaya Bekasi Utara.



II. ISI PROPOSAL


II.1 TEMA KEGIATAN
Kegiatan yang mengedepankan kebersamaan warga antar generasi serta kegiatan anak-anak yang bersifat mengembangkan daya kreatifitas, keterampilan, ketangkasan dan sportifitas.

II.2 MACAM KEGIATAN
1. Acara Pertemuan Organisasi Karang Taruna RW 002
a. Syukuran dan Doa bersama
b. Santap Malam Bersama dan Ramah Tamah
c. Pembentukan Panitia Lomba
d. Penetapan Lomba dan Peserta.

2. Perlombaan balita dan anak-anak
a. Tingkat Balita (usia 3 – 5 tahun) 3 lomba
b. Tingkat Anak-Anak (usia 6 – 14 tahun) 5 lomba
c. Tingkat Remaja dan Dewasa (15-Dewasa) 5 lomba


II.3 PESERTA
Seluruh warga RW02 Kelurahan Segara Makmur
Kec Taruma Jaya Bekasi Utara.

II.4 WAKTU dan TEMPAT PELAKSANAAN
a. Perlombaan balita dan anak-anak
Hari, tanggal : Sabtu, 17 Agustus 2013
Waktu : Pukul 07.30 WIB s.d. selesai
Tempat : Lapangan RT06/RW02
Kel. Segara Makmur.
b. Acara syukuran dan pembagian hadiah HUT RI ke 68 – 17 Agustus 2013
Hari, tanggal : Minggu, 18 Agustus 2013
Waktu : Pukul 19.30 WIB s.d. selesai
Tempat : Lapangan RT006/RW02
Kel. Segara Makmur.

II.5 SUSUNAN KEPANITIAAN

Pelindung : Tuhan Yang Maha Esa

Penasehat : Bapak Ketua RW 02

Penanggung Jawab : Bapak Ketua RT 06/RW 02

Panitia Pelaksana

Ketua Pelaksana : Zulfikar

Sekretaris : Saiful

Bendahara : Sari

Seksi-seksi
1. Seksi Acara Malam Syukuran dan Pembagian Hadiah
Koordinator : Nur
Anggota : Dedi, Ryan, Yadi
Dhani, Erick, Dedi K.

2. Seksi Perlombaan Anak-Anak
Koordinator : Saiful
Anggota : Maya, Ayu, Lani, Vivi, Dewi
Roni, Ikbal, Danil, Gunawan.

3. Seksi Umum & Dokumentasi
Koordinator : Iwan
Anggota : Tio, Angga
 


III. ESTIMASI BIAYA


III.1 PENGELUARAN

1. Seksi Kesekretariatan
- Pembuatan Proposal Rp. 30.000
- Foto kopi Rp. 30.000
Jumlah Rp. 60.000

2. Seksi Acara Malam Syukuran
- Konsumsi Rp. 900.000
- Hiburan Rp. 1.000.000
- Kreasi Remaja Rp. 500.000
- Dekorasi Rp. 500.000
Jumlah Rp. 2.900.000

3. Seksi Perlombaan Anak-Anak
- Alat dan bahan perlombaan Rp. 200.000
- Hadiah-hadiah Rp. 1.000.000
- Snack untuk 80 anak @Rp. 10.000 Rp. 800.000
Jumlah Rp. 2.000.000

4. Seksi Umum & Dokumentasi
- Cuci cetak foto Rp. 100.000
- Transport Rp. 150.000
Jumlah Rp. 250.000
Total Rp. 5.210.000
Terbilang: (Lima Juta Dua Ratus Sepuluh Ribu Rupiah)

III.2 SUMBER DANA

Kegiatan ini memperoleh dana dari
- Bantuan kas RT 005/006/007 Rp. 1.500.000
- Ibu-Ibu PKK Rp. 300.000
- Donasi para donatur RW02 yang budiman Rp. 1.410.000
- Bantuan dari Perusahaan dan Pabrik-pabrik Terdekat Rp. 2.000.000
Total Rp. 5.210.000
Terbilang: (Lima Juta Dua Ratus Sepuluh Ribu Rupiah)


IV. PENUTUP

Demikian proposal ini kami buat. Kami mengharapkan dukungan dan partisipasi Bapak/Ibu. Semoga acara ini dapat terlaksana sebagaimana yang kita harapkan.
Atas perhatian dan kerjasama Bapak/Ibu, kami ucapkan terima kasih.


LEMBAR PENGESAHAN

Ketua Pelaksana                              Sekretaris

Zulfikar                                       Saiful


Mengetahui

Ketua RW 02 Kel. Segara Makmur

Selasa, 12 November 2013

Asal-usul Bahasa Indonesia

ASAL MULA BAHASA INDONESIA DAN PERKRMBANGANNYA


PENDAHULUAN

    sebelum kita membahas lebih lanjut tentang asal mula bahasa indonesia dan perkrmbangannya terlrbih dahulu kita harus mengetahui apakah sebenarnya depenisi dari bahasa itu sendiri baik pengertian bahsa secara umum maupun pengertian atau defenisi bahasa menurut para ahli tapi kita tidak akan membahas semuanya .

 1. PENGERTIAN BAHASA

     Bahasa adalah sistem lambang bunyi ujaran yang digunakan untuk berkomunikasi oleh masyarakat pemakainya.

Berikut ini adalah pengertian dan definisi bahasa menurut para ahli:

BILL ADAMS
      Bahasa adalah sebuah sistem pengembangan psikologi individu dalam sebuah konteks inter-subjektif

WITTGENSTEIN
     Bahasa merupakan bentuk pemikiran yang dapat dipahami, berhubungan dengan realitas, dan memiliki bentuk dan struktur yang logis

FERDINAND DE SAUSSURE
       Bahasa adalah ciri pembeda yang paling menonjol karena dengan bahasa setiap kelompok sosial merasa dirinya sebagai kesatuan yang berbeda dari kelompok yang lain

     Bila dilihat dari beberapa definisi dan pengertian mengenai bahasa menurut beberapa ahli diatas, kita bisa melihat bahwa terdapat perbedaan definisi tentang bahasa dimana definisi dari setiap ahli tergantung dengan apa yang ingin ditekankan oleh setiap tersebut. Namun meskipun terdapat perbedaan, nampaknya disepakati bersama bahwa bahasa adalah alat komunikasi. Dan sebagai alat komunikasi , bahasa mempunyai fungsi-fungsi dan ragam-ragam tertentu.

MATERI

 A . ASAL MULA BAHSA INDONESIA

    Bahasa Indonesia mempunyai sejarah jauh lebih panjang daripada Republik ini sendiri. Bahasa Indonesia telah dinyatakan sebagai bahasa nasional sejak tahun 1928, jauh sebelum Indonesia merdeka. Saat itu bahasa Indonesia dinyatakan sebagai bahasa persatuan dan menggunakan bahasa Indonesia sebagai perekat bangsa. Saat itu bahasa Indonesia menjadi bahasa pergaulan antaretnis (lingua franca) yang mampu merekatkan suku-suku di Indonesia. Dalam perdagangan dan penyebaran agama pun bahasa Indonesia mempunyai posisi yang penting.

      Deklarasi Sumpah Pemuda membuat semangat menggunakan bahasa Indonesia semakin menggelora. Bahasa Indonesia dianjurkan untuk dipakai sebagai bahasa dalam pergaulan, juga bahasa sastra dan media cetak. Semangat nasionalisme yang tinggi membuat perkembangan bahasa Indonesia sangat pesat karena semua orang ingin menunjukkan jati dirinya sebagai bangsa.

     Pada tahun 1930-an muncul polemik apakah bisa bahasa Indonesia yang hanya dipakai sebagai bahasa pergaulan dapat menjadi bahasa di berbagai bidang ilmu. Akhirnya pada tahun 1938 berlangsung Kongres Bahasa Indonesia yang pertama di Solo. Dalam pertemuan tersebut, semangat anti Belanda sangat kental sehingga melahirkan berbagai istilah ilmu pengetahuan dalam bahasa Indonesia. Istilah belah ketupat, jajaran genjang, merupakan istilah dalam bidang geometri yang lahir dari pertemuan tersebut.

Bahasa Indonesia diresmikan pada kemerdekaan Indonesia, pada tahun 1945. Bahasa Indonesia adalah bahasa dinamis yang hingga sekarang terus menghasilkan kata-kata baru, baik melalui penciptaan, maupun penyerapan dari bahasa daerah dan asing. Bahasa Indonesia adalah dialek baku dari bahasa Melayu. Fonologi dan tata bahasa dari bahasa Indonesia cukuplah mudah, dasar-dasar yang penting untuk komunikasi dasar dapat dipelajari hanya dalam kurun waktu beberapa minggu. Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang digunakan sebagai pengantar pendidikan di sekolah di Indonesia.

A.1. AWAL PENCIPTAAN BAHASA INDONESIA SEBAGAI JATI DIRI BANGSA

   Awal penciptaan Bahasa Indonesia sebagai jati diri bangsa bermula dari Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928. Di sana, pada Kongres Nasional kedua di Jakarta, dicanangkanlah penggunaan Bahasa Indonesia sebagai bahasa untuk negara Indonesia pascakemerdekaan. Soekarno tidak memilih bahasanya sendiri, Jawa (yang sebenarnya juga bahasa mayoritas pada saat itu), namun beliau memilih Bahasa Indonesia yang beliau dasarkan dari Bahasa Melayu yang dituturkan di Riau.

A.2.  ALASAN BAHASA MELAYU RIAU DI PILIH SEBAGAI BAHASA PEMERSATU NEGARA REVUBLIK INDONESIA

Bahasa Melayu Riau dipilih sebagai bahasa persatuan Negara Republik Indonesia atas beberapa pertimbangan sebagai berikut:

1. Jika bahasa Jawa digunakan, suku-suku bangsa atau puak lain di Republik Indonesia akan merasa dijajah oleh suku Jawa yang merupakan puak (golongan) mayoritas di Republik Indonesia.

2. Bahasa Jawa jauh lebih sukar dipelajari dibandingkan dengan bahasa Melayu Riau. Ada tingkatan bahasa halus, biasa, dan kasar yang dipergunakan untuk orang yang berbeda dari segi usia, derajat, ataupun pangkat. Bila pengguna kurang memahami budaya Jawa, ia dapat menimbulkan kesan negatif yang lebih besar.

3. Bahasa Melayu Riau yang dipilih, dan bukan Bahasa Melayu Pontianak, Banjarmasin, Samarinda, Maluku, Jakarta (Betawi), ataupun Kutai, dengan pertimbangan pertama suku Melayu berasal dari Riau, Sultan Malaka yang terakhir pun lari ke Riau selepas Malaka direbut oleh Portugis. Kedua, ia sebagai lingua franca, Bahasa Melayu Riau yang paling sedikit terkena pengaruh misalnya dari bahasa Cina Hokkien, Tio Ciu, Ke, ataupun dari bahasa lainnya.

4. Pengguna bahasa Melayu bukan hanya terbatas di Republik Indonesia. Pada tahun 1945, pengguna bahasa Melayu selain Republik Indonesia masih dijajah Inggris. Malaysia, Brunei, dan Singapura masih dijajah Inggris. Pada saat itu, dengan menggunakan bahasa Melayu sebagai bahasa persatuan, diharapkan di negara-negara kawasan seperti Malaysia, Brunei, dan Singapura bisa ditumbuhkan semangat patriotik dan nasionalisme negara-negara jiran di Asia Tenggara.

A.3. FUNGSI BAHSA

      Fungsi utama bahasa, seperti disebutkan di atas, adalah sebagai alat komunikasi, atau sarana untuk menyampaikan informasi (fungsi informatif).
     Tetapi, bahasa pada dasarnya lebih dari sekadar alat untuk menyampaikan informasi, atau mengutarakan pikiran, perasaan, atau gagasan, karena bahasa juga berfungsi:
   a.untuk tujuan praktis: mengadakan hubungan dalam pergaulan sehari-hari.

   b.untuk tujuan artistik: manusia mengolah dan menggunakan bahasa dengan seindah- indahnya  guna pemuasan rasa estetis manusia.
   c.sebagai kunci mempelajari pengetahuan-pengetahuan lain, di luar pengetahuan kebahasaan.
d.untuk mempelajari naskah-naskah tua guna menyelidiki latar belakang sejarah manusia, selama
       kebudayaan dan adat-istiadat, serta perkembangan bahasa itu sendiri (tujuan filologis)
A.3,1 KEDUDUKAN DAN FUNGSI BAHAS INDONESIA
    Sebagaimana kita ketahui dari uraian di atas, bahwa sesuai dengan ikrar Sumpah Pemuda tanggal 28Oktober 1928, bahasa Indonesia diangkat sebagai bahasa nasional, dan sesuai dengan bunyi UUD 45, BabXV, Pasal 36 Indonesia juga dinyatakan sebagai bahasa negara. Hal ini berarti bahwa bahasa Indonesiamempunyai kedudukan baik sebagai bahasa nasional dan bahasa negara.
     Yang dimaksud dengan kedudukan bahasa ialah status relatif bahasa sebagai sistem lambang nilai budaya,yang dirumuskan atas dasar nilai sosialnya Sedang fungsi bahasa adalah nilai pemakaian bahasa tersebutdi dalam kedudukan yang diberikan.
1. Bahasa Nasional
Sehubungan dengan kedudukannya sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia memiliki empat fungsi. Keempat fungsi tersebut ialah sebagai:
1.lambang identitas nasional,
2.lambang kebanggaan nasional,
3.alat pemersatu berbagai masyarakat yang mempunyai latar belakang sosial budaya  dan bahasa yang berbeda-beda, dan
4.alat perhubungan antarbudaya dan daerah.
2. Bahasa Negara
Berkaitan dengan statusnya sebagai bahasa negara, bahasa Indonesia berfungsi sebagai:
1.bahasa resmi negara,
2.bahasa pengantar resmi di lembaga-lembaga pendidikan,
3.bahasa resmi dalam perhubungan tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan serta pemerintahan, dan
4.bahasa resmi di dalam pengembangan kebudayaan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan serta teknologi
A.3,2 PERANAN BAHASA INDONESIA DALAM KONTEKS ILMIAH
  Dalam tulisan ilmiah, bahasa sering diartikan sebagai tulisan yang mengungkapkan buah pikiran sebagai hasil dari pengamatan, tinjauan, penelitian yang seksama dalam bidang ilmu pengetahuan tertentu, menurut metode tertentu, dengan sistematika penulisan tertentu, serta isi, fakta, dan kebenarannya dapat dibuktikan dan dapat dipertanggungjawabkan. Bentuk-bentuk karangan ilmiah identik dengan jenis karangan ilmiah, yaitu makalah, laporan praktik kerja, kertas kerja, skripsi, tesis, dan disertasi.
   Dalam penulisan ilmiah, bahasa merupakan hal yang terpenting. Untuk itu kita harus sebaik mungkin menggunakannya. Antara lain :

• Dalam hal penggunaan ejaan. Ejaan ialah penggambaran bunyi bahasa dalam kaidah tulismenulis yang distandarisasikan; yang meliputi pemakaian huruf, penulisan huruf, penulisan kata, penulisan unsur serapan, dan pemakaian tanda baca.
• Dalam hal penulisan kata. Baik kata dasar, kata turunan, bentuk ulang, kata ganti, kata depan, kata sandang, maupun gabungan kata.
• Dalam penggunaan partikel lah, kah, tah, pun. Partikel lah, kah, tah ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya. Contoh: Pergilah sekarang! Sedangkan partikel pun ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya. Contoh: Jika engkau pergi, aku pun akan pergi. Kata-kata yang sudah dianggap padu ditulis serangkai, seperti andaipun, ataupun, bagaimanapun, kalaupun, walaupun, meskipun, sekalipun.
• Dalam hal pemakaian Ragam Bahasa. Berdasarkan pemakaiannya, bahasa memiliki bermacam-macam ragam sesuai dengan fungsi, kedudukan, serta lingkungannya. Ragam bahasa pada pokoknya terdiri atas ragam lisan dan ragam tulis. Ragam lisan terdiri atas ragam lisan baku dan ragam lisan takbaku; ragam tulis terdiri atas ragam tulis baku dan ragam tulis takbaku.
• Dalam penulisan Singkatan dan Akronim.Singkatan nama orang, nama gelar, sapaan jabatan atau pangkat diikuti tanda titik. Contoh: Muh. Yamin, S.H. (Sarjana Hukum ). Singkatan yang terdiri atas tiga huruf atau lebih diikuti satu tanda titik. Contoh: dll. hlm. sda. Yth. Singkatan nama resmi lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, badan atau organisasi, serta dokumen resmi yang terdiri atas huruf awal setiap kata ditulis dengan huruf kapital dan tidak diikuti tanda titik. Contoh: DPR GBHN KTP PT. Akronim nama diri yang berupa gabungan huruf awal dari deret kata ditulis seluruhnya dengan huruf kapital. Contoh: ABRI LAN IKIP SIM. Akronim nama diri yang berupa gabungan suku kata atau gabungan huruf dan suku kata dari deret kata ditulis dengan huruf awal huruf kapital. Contoh: Akabri Bappenas Iwapi Kowani.
• Dalam penulisan Angka dan Lambang Bilangan. Penulisan kata bilangan tingkat dapat dilakukan dengan cara berikut. Contoh: Abad XX dikenal sebagai abad teknologi.
Lambang bilangan yang dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata ditulis dengan huruf, kecuali jika beberapa lambang dipakai berturut-turut. Contoh: Ada sekitar lima puluh calon mahasiswa yang tidak diterima diperguruan tinggi itu.
• Dalam pemakaian tanda baca. Pemakaian tanda titik (.), tanda koma (,), tanda titik dua (:), tanda titik koma (,), tanda hubung, (-) tanda pisah (_), tanda petik (“), tanda garis miring, (/) dan tanda penyingkat atau aprostop (‘).
• Dalam pemakaian imbuhan, awalan, dan akhiran.
Dalam penulisan ilmiah, selain harus memperhatikan faktor kebahasaan, kita pun harus mempertimbangkan berbagai faktor di luar kebahasaan. Faktor tersebut sangat berpengaruh pada penggunaan kata karena kata merupakan tempat menampung ide. Dalam kaitan ini, kita harus memperhatikan ketepatan kata yang mengandung gagasan atau ide yang kita sampaikan, kemudian kesesuaian kata dengan situasi bicara dan kondisi pendengar atau pembaca.
B. PERKRMBANGAN BAHASA INDONESIA
     Berbicara mengenai Bahasa Indonesia tentunya tak bisa terlepas dari asal usul Bahasa Indonesia itu sendiri, apabila merunut ke belakang, Bahasa Indonesia berakar dari rumpun Bahasa Melayu yang akhirnya mengalami perkembangan seiring dengan adanya pengukuhan secara resmi Bahasa Indonesia pada saat peristiwa Sumpah Pemuda tepat pada 28 Oktober 1928. Peristiwa tersebut secara langsung mengantarkan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Nasional Indonesia.
    Bahasa Indonesia sendiri mulai mengalami masa perkembangannya pada masa pemerintahan Orde Lama yang ditandai dengan adanya bentuk ejaan lama seperti rangkaian dj, tj, oe,dan bentuk lain ejaan lama. Di samping kemunculan ejaan lama, perkembangan Bahasa Indonesia sangat dipengaruhi oleh kemunculannya para sastrawan Indonesia, mulai dari sastrawan angkatan 45, balai pustaka, hingga sastrawan-sastrawan muda yang saat ini mulai bermunculan.
     Terkait dengan sedikit ulasan sebelumnya, perkembangan Bahasa Indonesia dewasa ini berkembang sangat pesat. Perkembangan tersebut tidak hanya menimbulkan dampak positif, dampak negatifnya pun ada. Berkembangnya bahasa pergaulan yang saat ini mulai bermunculan mempengaruhi bentuk baku dari Bahasa Indonesia itu sendiri. Ejaan Yang disempurnakan(EYD) pun mulai terlupakan. Masyarakat merasa lebih nyaman berkomunikasi menggunakan bahasa yang dikenal dengan Bahasa Gaul. Mereka bahkan merasa tak mengikuti perkembangan jaman apabila tidak bisa berbicara dengan bahasa gaul tersebut, selain itu, kemunculan bahasa pergaulan itu memberikan efek domino terhadap munculnya bahasa-bahasa baru yang tentunya menyimpang dan menyalahi bentuk EYD itu sendiri. Bahasa-bahasa itu antara lain bahasa komunikasi yang digunakan oleh sebagian komunitas, golongan bahkan perkumpulan tertentu. Sebagai contoh bahasa yangdigunakan oleh para waria yang sangat khas kita dengar.
B.1 PERKRMBANGAN BAHASA DI ZAMAN MODEREN
    Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang hidup, mengapa demikian?karena bahasa Indonesia terus menghasilkan kata-kata baru dari penyerapan bahasa daerah dan bahasa asing. Berikut ini merupakan tabel kata serapandari bahasa daerah dan bahasa asing
   Walaupun banyak kata-kata bahasa asing yang terdapat dalam bahasaIndonesia tetapi kata-kata tersebut telah disahkan oleh Pusat Bahasa sebagaikata-kata bahasa Indonesia. Namun pada zaman modern sekarang banyak  penyalahgunaan bahasa asing yang sebenarnya tidak kita ketahui arti dari katatersebut. Selain itu penggunaan kata-kata yang tidak baku seperti loe, gue,dan ngapain, yang sering dipergunakan oleh remaja saat ini menyebabkankurangnya minat para remaja menggunakan bahasa Indonesia dengan baik.Sebaliknya banyak warga negara asing yang tertarik untuk mempelajari bahasa Indonesia

Minggu, 21 April 2013

sinopsis FIREWALL


Kali ini penulis akan menelaah kelemahan sistem perbankan di film Firewall. Film yang dirilis pada tahun 2006 ini bercerita tentang upaya perampokan bank dengan Harrison Ford sebagai pemeran utamanya. Berikut cerita film Firewall yang dikutip dari situs About.com : Hollywood Movies



Ford berperan sebagai Jack Stanfield, seorang pakar keamanan bank yang menikah dengan seorang arsitek (Virginia Madsen), memiliki dua anak, anjing yang setia (ya, itu penting), dan rumah yang indah. Hidupnya berjalan sempurna sampai suatu hari Bill Cox (Paul Bettany) bertemu dengan Jack. Diperkenalkan oleh temannya Harry (Robert Forster), Bill mengatakan ingin memberi pekerjaan kepada Jack dengan prospek yang bagus.

Tentu saja semuanya tidak seperti yang tampak. Cox sebenarnya adalah pemimpin gerombolan penjahat yang kemudian menyerbu rumah Jack, menyandera keluarganya, dan memaksa spesialis keamanan untuk membantu kelancaran aksinya. Bill sudah tahu bahwa merampok bank bukan lagi tentang mencuri uang secara fisik yang disimpan dalam lemari besi bank. Ide Bill adalah mencuri jutaan dari pemegang rekening terbesar melalui program komputer. Untuk menjalankan idenya, Bill perlu melakukan hacking terhadap sistem komputer, dan Jack adalah satu-satunya orang yang bisa menembus sistem keamanan Landrock Pacific Bank.

Dengan keluarganya ditawan oleh orang-orang bersenjata, Jack dikirim untuk bekerja dan disuruh bertindak seolah-olah tak terjadi apa-apa. Rekan kerjanya pun tidak mengetahui bahwa Jack sedang dirundung masalah, meski Jack tampak memakai baju yang sama dalam beberapa hari. Namun sandiwara mulai terkuak ketika Jack tampak bergumam sendiri, berbincang-bincang dengan jendela, dan memeluk asisten wanitanya tanpa alasan yang jelas. Jack adalah kepala petugas keamanan bank dan dia harus bertindak sesuatu, termasuk pada kejadian-kejadian luar biasa. Tapi mengapa tidak ada orang lain yang mencium ketidakberesan? Itulah sangat tidak mungkin.

Ada adegan pertarungan wajib, beberapa urutan di mana Ford terpaksa berteriak sangat keras di penjahat, dan masuknya dari beberapa karakter yang mungkin atau mungkin tidak orang jahat. Kami benar-benar telah melihat semua ini sebelumnya, bukan?

Ananlisa dalam film ini adalah : 

Pertama, sebagai kepala keamanan bank Jack tidak mendapat pengawalan keamanan yang memadai. Rumah Jack tidak dijaga oleh petugas keamanan dan ia datang dan pulang dari kantor dengan menyetir sendirian. Seharusnya Jack dikawal oleh seorang ajudan mengingat ia bertanggung jawab atas penyimpanan uang bank. Tentu menggaji pengawal dengan bayaran ratusan dollar per hari adalah biaya yang rasional demi menjaga keamanan uang jutaan dollar.

Kedua, pusat data yang sangat terbuka. Server bank secara fisik sangat mudah untuk dikunjungi. Dengan ratusan data penting, harusnya server dijaga dengan keamanan berlapis. Bahkan jika perlu dilarang dimasuki oleh manusia. Adalah sangat aneh jika melihat ruang server dipakai untuk tempat bercakap-cakap seperti yang tampak pada film. Belum lagi membawa orang asing kedalam otak sebuah sistem perbankan sama saja dengan melepas tikus di lumbung padi. Hanya menempelkan scanner pada layar ribuan data dapat disabotase. Hal itu menunjukkan piranri lunak untuk pengamanan data sangat lemah.

Ketiga, hanya satu orang yang bertanggung jawab pada keamanan. Jack bebas mengacak-acak setiap sudut kantornya. Mulai dari masuk ruang server sampai menghapus rekaman CCTV. Agar tidak mudah ditembus, ada baiknya sistem keamanan bank diberi keamanan berlapis. Untuk masuk ke sistem misalnya, memakai password berlapis yang dipegang orang yang berlainan.

Terakhir, perilaku para karyawan yang tidak professional. Banyak sekali adegan yang memperlihatkan hal tersebut. Di film terlihat Jack bisa meminjam komputer yang digunakan bawahannya untuk mentransfer uang ke rekening Bill. Pengawas kamera CCTV yang hanya satu orang dan karyawan yang tidak protes saat dipecat tanpa alasan. Kualitas sumber daya manusia menjadi isu yang sangat penting. Karena, walaupun dibekali dengan pengamanan berteknologi tinggi, ide untuk melakukan kecurangan selalu berawal dari manusia sendiri dan bisa muncul kapan saja. Belum lagi sistem keamanan tersebut juga dibuat oleh manusia juga.

Rabu, 03 April 2013

Pengertian Etika dalam Penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi


A. Pengertian Etika Dalam penggunaan TIK
Etika (ethic) bermakna sekumpulan azaz atau nilai yang berkenaan dengan akhlak, tata cara (adat, sopan santun) mengenai benar salah tentang hak dan kewajiban yang di anut oleh suatu golongan atau masyarakat .TIK dalam kontek yang lebih luas ,merangkum semua aspek yang berhubungan dengan mesin (computer dan telekomunikasi) dan teknik yang digunakan untuk menangkap (mengumpulkan), meyimpam, memanipulasi, menghantarkan dan menampilkan suatu bentuk informasi. komputer yang mengendalikan semua bentuk ide dan informasi memainkan peranan penting dalam pengumpulan, penrosesan, penyimpanan dan penyebaran informasi suara, gambar, teks dan angka yang berasaskan mikroelektronik. Teknologi informasi bermakna menggabungkan bidang teknologi seperti komputer, telekomunikasi dan elektronik dan bidang informasi seperti data, fakta dan proses.
Untuk menerapkan etika TIK di perlukan terlebih dahulu mengenal dan memaknai prinsip yang terkandung di dalam TIK di antaranya adalah :
1. tujuan teknologi informasi :memberikan kepada manusia untuk menyelesaikan masalah, menghasilkan kreatifitas, membuat manusia lebih berkaria jika tanpa menggunakan teknologi informasi dan aktivitasnya.
2. Prinsip High–tech–high– touch :jangan memiliki ketergantungan terhadap teknologi tercanggih tetapi lebih penting adalah meninggkatkan kemampuan aspek “high touch “ yaitu “manusia” .
3. Sesuaikan tenologi informasi terhadap manusia : seharusnya teknologi informasi dapat mendukung segala aktivitas manusia yang harus menyesuaikan teknologi informasi .
B. Etika dalam penggunaan TIK 
Dalam beberapa aspek TIK ada kaitan erat dengan etika profesi, keterhubungan tersebut terutama dalam memahami dan menghormati budaya kerja yang ada, memahami profesi dan jabatan, memahami peraturan perusahaan dan organisasi , dan memhami hukum . Etika profesi yang juga harus di pahami adalah kode etik dalam bidang TIK , di manapun pengguna harus mampu memilih sebuah program ataupun software yang akan mereka gunakan apakh legal atau illegal, karena program atau sisten operasi apapun di gunakan selalu ada aturan penggunaan atau license agreement .
Terkait dengan bidang hukum, maka pengguna harus mengetahui undang–undang yang membahas tentang HAKI (hak atas kekayaan intelektual) dan pasal–pasal yang membahas hal tersebut.Hukum Hakcipta Bertujuan melindungi hak pembuat dalm menistribusikan , menjual , atau membuat turunan dari karya tersebut . pelindungan yang di dapatkan oleh pembuat (author) pelindongan terhadap penjiplakan (plagiat) oleh orang lain .hak cipta sering di asosiasikan sebagai jual beli lisensi, namun distribusi hak cipta tersebut tidak hanya dalam konteks jual beli , sebab bisa saja seorang pembuat karya membuat pernyataan bahwa hasil karyanya bebas si pakai dan di distribusikan dan redistribusi mengacu pada aturan open source.
C. Etika TIK dalam pendidikan
Dunia pendidikan tidak terlepas dari imbasnya etika dalam penggunaaan TIK karena dalam dunia pendidikan sebagai lembaga kedua terbesar dalam penggunaan aplikasi TIK sesudah dunia bisnis dan hiburan.
1. Dunia pendidikan sebagai sumber etika dan penjaga moral
Isu pokok etika dan moral dalam dunia pendidikan dititik beratkan karena fungsi dan tujuan pendidikan adalah untuk mengantarkan manusia menuju peradaban yang lebih baik dan maju. Peradaban informasi yang sekarang begitu esat memerlukan sentuhan etika dan moral karena penyalahguanaan teknologi informasi akan mengakibatkan kerugian yang besar bahkan lebih besar dibandingkan kerugian materi. Dunia pendidikan harus member contoh yang baik dalam mendidik dan mensosialisasikan penggunaan hukum dan aturan yang telah ditetapkan serta menghormati HAKI.
Dalam menghadapi akses informasi tantangn yang dihadapi dunia pendidikan perlu pandai menyaring (memfilter) agar mampu menjamin dan memdapatkan informasi yan berkualitas. Ada sebuah pemikiran bahwa sebuah penanggulangan dalam isu ini bahwa dunia pendidikan harus mengemas suatu etika dan moral dalam pembelajaran atau mata kuliah TIK. Bagaimana kurikulum dikembangkan agar pelajar atau mahasiswa dapat menyadari bahwa penggunaan TIK dapat memiliki etika danmoral sehingga tidak terjadi penyalahgunaan TIK.
2. Sumber daya manusia
Dunia pendidikan harus mampu melahirkan SDM yang memiliki kualitas berestetika professional dan malmiliki kemampuan yang handal dalam era informasi ini. Dalam bebebrapa seminar, kreteria SDM TIK adalah mempunyai kemahiran dalam merekayasa software: membangun menggunakan , menilai dan melaksanakan sisitem informasi atau dengan kata l.ain harusmemiliki kemapuan Hard Skill (penguasaan bahasa pemrograman penguasaan data bes/DBMS atau midlware dan pengetahuan jaringan) dan softskill (kepemimpinan atau, garis komunikasi metodologi pengembangan sisten dan kerjasama team).Isu ketiga: Desain dan konten. Dengan kemajuan TIK kita dapat menikmati informasi dengan cepat dan mudah. Desain dan konten dapat mempengaruhi pandangan kita dalam berbagai aktifitas. Oleh karena itu, desain dan konten informasi harus benar-benar diperhatikan sebab pengguna TIK sangat beragam dilihat dari usia, ras, jenis kelamin, agama, budaya dan lainnya.
KESIMPULAN
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) adalah salah satu sarana yang dapat memudahkan dalam pencarian informasi serta memudahkan pula dalam berkomunikasi. Akan tetapi dalam penggunaannya tetap harus memperhatikan beberapa etika, karena menggunakan TIK pada dasarnya adalah kita berhubungan dengan orang lain dan berhubungan dengan orang lain membutuhkan kode etik tertentu.
Berikut beberapa etika yang harus diperhatikan dalam penggunaan TIK:
1. Menggunakan fasilitas TIK untuk melakukan hal yang bermanfaat
2. Tidak memasuki sistem informasi orang lain secara illegal.
3. Tidak memberikan user ID dan password kepada orang lain untuk masuk ke dalam sebuah sistem. Tidak diperkenankan pula untuk menggunakan user ID orang lain untuk masuk ke sebuah sistem.
4. Tidak mengganggu dan atau merusak sistem informasi orang lain dengan cara apa pun.
5. Menggunakan alat pendukung TIK dengan bijaksana dan merawatnya dengan baik.
6. Tidak menggunakan TIK dalam melakukan perbuatan yang melanggar hukum dan norma-norma yang berlaku di masyarakat.
7. Menjunjung tinggi Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI). Misalnya, pencantuman url website yang menjadi referensi tulisan kita baik di media cetak atau elektronik
8. Tetap bersikap sopan dan santun walaupun tidak bertatap muka secara langsung.
SUMBER :

4 Jenis Isu Dalam Etika TI
1. Isu privasi: rahasia pribadi yang sering disalahgunakan orang lain dengan memonitor e-mail, memeriksa komputer orang lain, memonitor perilaku kerja (kamera tersembunyi). Pengumpulan, penyimpanan, dan penyebaran informasi mengenai berbagai individu/pelanggan dan menjualnya kepada pihak lain untuk tujuan komersial. Privasi informasi adalah hak untuk menentukan kapan, dan sejauh mana informasi mengenai diri sendiri dapat dikomunikasikan kepada pihak lain. Hak ini berlaku untuk individu, kelompok, dan institusi.

2. Isu akurasi: autentikasi, kebenaran, dan akurasi informasi yang dikumpulkan serta diproses. Siapa yang bertanggung jawab atas berbagai kesalahan dalam informasi dan kompensasi apa yang seharusnya diberikan kepada pihak yang dirugikan



3. Isu properti: kepemilikan dan nilai informasi (hak cipta intelektual). Hak cipta intelektual yang paling umum berkaitan dengan TI adalah perangkat lunak. Penggandaan/pembajakan perangkat lunak adalah pelanggaran hak cipta dan merupakan masalah besar bagi para vendor, termasuk juga karya intelektual lainnya seperti musik dan film.

4. Isu aksesibilitas: hak untuk mengakses infomasi dan pembayaran biaya untuk mengaksesnya. Hal ini juga menyangkut masalah keamanan sistem dan informasi.

Peran Etika dalam bidang IT
Seperti yang kita ketahui perkembangan dunia IT berlangsung sangat cepat. Dengan pekembangan tersebut diharapkan akan dapat mempertahankan dan meningkatkan taraf hidup manusia. Banyak hal yang menggiurkan manusia untuk dapat sukses dalam bidang it tetapi tidak cukup dengan mengandalkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, manusia juga harus menghayati secara mendalam kode etik ilmu, teknologi dan kehidupan.
Banyak ahli telah menemukan bahwa teknologi mengambil alih fungsi mental manusia, pada saat yang sama terjadi kerugian yang diakibatkan oleh hilangnya fungsi tersebut dari kerja mental manusia. Perubahan yang terjadi pada cara berfikir manusia sebagai akibat perkembangan teknologi sedikit banyak berpengaruh terhadap pelaksanaan dan cara pandang manusia terhadap etika dan norma dalam kehidupannya.


ETIKA PROFESI DAN TANGGUNG JAWAB PROFESI IT


Kode etik profesi Informatikawan merupakan bagian dari etika profesi.Kode etik profesi merupakan lanjutan dari norma-norma yang lebih umum yang telah dibahas dan dirumuskan dalam etika profesi. Kode etik ini lebih memperjelas,mempertegas dan merinci norma-norma ke bentuk yang lebih sempurna walaupun sebenarnya norma-norma terebut sudah tersirat dalam etika profesi. Dengan demikian kode etik profesi adalah sistem norma atau aturan yang ditulis secara jelas dan tegas serta terperinci tentang apa yang baik dan tidak baik, apa yang benar dan apa yang salah dan perbuatan apa yang harus dilakukan dan tidak boleh dilakukan oleh seorang profesional. Tujuan utama dari kode etik adalah memberi pelayanan khusus dalam masyarakat tanpa mementingkan kepentingan pribadi atau kelompok. Adapun fungsi dari kode etik profesi adalah :
1. Memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi tentang prinsip profesionalitas yang digariskan.
2. Sebagai sarana kontrol sosial bagi masyarakat atas profesi yang bersangkutan
3. Mencegah campur tangan pihak diluar organisasi profesi tentang hubungan etika dalam keanggotaan profesi.

Etika profesi sangatlah dibutuhkan dalam berbagai bidang khususnya bidang teknologi informasi.Kode etik sangat dibutuhkan dalam bidang TI karena kode etik tersebut dapat menentukan apa yang baik dan yang tidak baik serta apakah suatu kegiatan yang dilakukan oleh IT-er itu dapat dikatakan bertanggung jawab atau tidak. Pada jaman sekarang banyak sekali orang di bidang TI menyalahgunakan profesinya untuk merugikan orang lain, contohnya hacker yang sering mencuri uang,password leat computer dengan menggunakan keahlian mereka. Contoh seperti itu harus dijatuhi hukuman yang berlaku sesuai dengan kode etik yang telah disepakati. Dan banyak pula tindakan kejahatan dilakukan di internet selain hacker yaitu cracker, dll. Oleh sebab itu kode etik bagi pengguna internet sangat dibutuhkan pada jaman sekarang ini.
Adapun kode etik yang diharapkan bagi para pengguna internet adalah :

1. Menghindari dan tidak mempublikasi informasi yang secara langsung berkaitan dengan masalah pornografi dan nudisme dalam segala bentuk.

2. Menghindari dan tidak mempublikasi informasi yang memiliki tendensi menyinggung secara langsung dan negatif masalah suku, agama dan ras (SARA), termasuk di dalamnya usaha penghinaan, pelecehan, pendiskreditan, penyiksaan serta segala bentuk pelanggaran hak atas perseorangan, kelompok / lembaga / institusi lain.

3. Menghindari dan tidak mempublikasikan informasi yang berisi instruksi untuk melakukan perbuatan melawan hukum (illegal) positif di Indonesia dan ketentuan internasional umumnya.

4. Tidak menampilkan segala bentuk eksploitasi terhadap anak-anak dibawah umur.

5. Tidak mempergunakan, mempublikasikan dan atau saling bertukar materi dan informasi yang memiliki korelasi terhadap kegiatan pirating, hacking dan cracking.

6. Bila mempergunakan script, program, tulisan, gambar / foto, animasi, suara atau bentuk materi dan informasi lainnya yang bukan hasil karya sendiri harus mencantumkan identitas sumber dan pemilik hak cipta bila ada dan bersedia untuk melakukan pencabutan bila ada yang mengajukan keberatan serta bertanggung jawab atas segala konsekuensi yang mungkin timbul karenanya.

7. Tidak berusaha atau melakukan serangan teknis terhadap produk, sumber daya (resource) dan peralatan yang dimiliki pihak lain.

8. Menghormati etika dan segala macam peraturan yang berlaku di masyarakat internet umumnya dan bertanggung jawab sepenuhnya terhadap segala muatan / isi situsnya.

9. Untuk kasus pelanggaran yang dilakukan oleh pengelola, anggota dapat melakukan teguran secara langsung.


Dan walaupun sudah ada kode etik diatas tetapi tidak semua para pengguna internet dan IT-er mematuhi kode etik tersebut diatas. Selain itu juga sanksi UU Teknik Informatika bagi para pelanggar kode etik profesi dalam bidang TI belum begitu tegas dan jelas.

Sumbernya 
Posted by Ghosthands at 10:09
Labels: Etika Profesi

Minggu, 06 Januari 2013

Sabtu, 05 Januari 2013

Surat undangan rapat pada acara seminar


Surat undangan rapat pada acara seminar
Depok, 20 April 2011
No             : 01/UGDPK/04/2011

Perihal      : Undangan Rapat

Lamp        : -


Dengan hormat,
Dengan ini kami sampaikan undangan rapat pada acara seminar dengan tema                  “Uni kolaburasi antara Perguruan Tinggi dan Industri dalam meningkatkan daya saing lulusan”.
Kami mengundang seluruh dosen Universitas Gunadarma guna mengikuti rapat pada acara seminar nasional dengan tema sebagaimana telah disebutkan diatas pada pokok surat undangan yang akan  dilaksanakan pada :

Hari / Tanggal       :  Kamis, 28 april 2011.
Tempat                   :  Auditorium Universitas Gunadarma gedung 4 lt.6, Depok.
Waktu                      : 09.00 WIB – selesai.
Demi kelancaran dan suksesnya acara ini kami mengharapkan kehadiran Bapak/Ibu selaku Dosen Universitas Gunadarma.
Demikian surat undangan ini kami sampaikan. Atas perhatian serta kehadirannya pada acara tersebut, kami ucapkan terima kasih.
Hormat kami,



Ketua Panitia,