menu bar

Jumat, 17 Januari 2014


Oleh
B.P.Sitepu
(Bahan perkuliahan Kapita Selekta Hasil-Hasil Penelitian Teknologi Pendidikan di Prodi Teknologi Pendidikan, (FIP UNJ)
A. PENDAHULUAN
Research (sebagai kata benda) dalam bahasa Inggris  diartikan sebagai riset, penelitian, penyidikan. Sedangkan scientific research  diartikan sebagai penelitian ilmiah ( Echols & Shadily: 480). Kalau dilihat dari pembentukan kata, research berasal dari re + search yang berarti  re adalah kembali dan search adalah mencari dan kalau digabung menjadi mencari kembali atau kalau dikembangkan lebih lanjut research berarti mencari, meneliti, atau menyelidiki secara berulang-ulang secara cermat dan kritis untuk menemukan sesuatu. Research sebagai kata kerja  diartikan sebagai  mencari, meneliti, atau menyelidiki secara berulang-ulang secara cermat dan kritis untuk menemukan sesuatu. Kegiatan penelitian atau penyedikan itu dilakukan secara berulang-ulang karena pada hakekatnya manusia memiliki rasa ingin tahu dan rasa tidak puas yang merupakan salah satu cirri manusia itu sendiri. Rasa ingin tahu itu memotivasi manusia untuk menyelidiki atau meneliti dengan berbagai cara seperti bertanya,
mengamati atau melakukan percobaan.  Rasa tiak puas itu memdorongnya untuk melakukan penyelidikan atau penelitian kemballi terhadap pengetahuan yang telah dimilikinya dengan cara dengan menerapkannya atau membandingkannya dalam kondisi yang berbeda. Sementara itu perubahan senantiasa terjadi, apa yang dianggap benar pada hari ini dapat terjadi berubah dan tidak benar lagi di kemudian hari. Dengan demikian pengetahuan yang diperoleh pada waktu lalu dapat jadi tidak sesuai lagi denngan keadaan pada waktu sekarang. Kenyataan yang demikianlah menorong manusia untuk secara terus menerus memutahirkan, menambah, dan memperkaya pengetahuannya.


The Australian Bureau of Statitistics (1993) mendefinisikan “ …research as comprising creative work undertaken on a sustematic basis in order to increase the stock of knowledge, including knowledge of man, culture and society, and the use of this knowledge to devise a new application.” Hakekat research seperti yang diungkapkan oleh ABS itu memberikan cirri research sebagai kegiatan kretaif yang berarti aktif mencari masalah untuk diteliti Kegiatan dilakukansecara sistematis berarti  melalui perencanaan dan persiapan dengan menggunakan pendekatan, strategi, dan metode yang sesuai untuk mencapai tujuan.
Sedangkan David Nunan (1992) mengemukakan bahwa “ … research is a process of formulating questions, problems, or hypothesis, and analysing  or interpreting these data”. Pengertian David Nanan itu menunjukkan bahwa penelitian memiliki tiga unsure: (1) pertanyaan,  masalah, atau hipotesis; (2) data; dan (3) analisis dan interpretasi.
Berbagai pendapat laian tentang research yang dikumpulkan oleh David Dunan adalah sebagai berikut:
  1. Berkaitan dengan penyelidikan yang memiliki dua komponen yaitu proses dan hasil. Proses berkaitan denngan bidang penyelidikan dan bagaimana penyelidikan dapat dilakukan untuk mencapai tujuan. Sedangkan hasilnya ialah pengetahuan yang diperoleh melalui proses penyelidikan.
  2. Suatu proses yang meliputi (1) merumuskan maslah, (2) menetapkantujuan, dan (3) merumuskan hipotesis. Researh mencakup pengumpulan informasi, klasifikasi, analisis, dan interpretasi untuk melihat sejauh mana tujuan research tercapai.
  3. Melakukan penyelidikan terstruktur yang diharapkan menghasilkan pengertian yang lebih luas  tentang masalah yang diminati. Penyelidikan  itu terbuka untuk umum.
  4. Suatu kegiatan menganalisis  dan menilai secara kritis suatu masalah.
  5. Mengumpulkan dan dan menganalisis data dalam bidang tertentu untuk menyempurnakan teori.
  6. Evaluasi, menanyakan pertanyaan, penyelidikan analisis, menguji hipotesis, mengkaji, mengumpulkan dan menganalisis data dalam bidang tertentu melalui metode yang ditetapkan.
Tujuan  research ialah:
  1. memperoleh hasil dengan  metode ilmiah secara objektof bukan subjektif
  2. memecahkan masalah, menguji penerapan teori dan memperoleh pemahaman baru
  3. Mencerahi peneliti dan orang lain yang berminat
  4. Membuktikan atau menyanggah pemikiran-pemikiran yang baru atau yang selama ini sudah ada
Menyangkal pendapat atau keyakinan yang didasari atas mistik, mendukung pendapat, menemukan sesuatu yang baru, dan menemukan pemecahan masalah.
B.MENYUSUN PROPOSAL PENELITIAN
Sering sekali muncul pertanyaan tentang tata cara menyusun Proposal Penelitian dan format atau bentuk penyajiannya. Pertanyaan itu muncul tidak hanya dari mahasiswa dari setiap strata pendidikan, tetapi juga dari kalangan guru yang bermaksud melakukan penelitian sebagai salah satu kegiatan ilmiyah yang perlu mereka lakukan dalam mengusulkan kenaikan pangkat dan jabatannya. Sebenarnya pertanyaan tersebut terjawab secara tuntas dalam mata kuliah Metodologi Penelitian. Akan tetapi oleh karena mata kuliah tersebut dipelajari sudah lama, mungkin ingatannya tidak segar lagi. Atau mungkin juga pertanyaan itu muncul karena pengalaman yang kurang menyenangkan dalam proses mengajukan proposal penelitian.
Tulisan ini mencoba memberikan uraian singkat tentang penyusunan proposal penelitian, dengan asumsi bahwa pada hakikatnya tidak ada format, sistematika dan isi proposal yang baku atau standar. Karena format, sistematika, dan isi Proposal Penelitian bergantung pada tujuan dan kesepakatan di kalangan tertentu. Secara khusus tulisan ini diharapkan dapat bermanfaat bagi mahasiswa/i di jurusan Teknologi Pendidikan FIP UNJ, yang sedang mempersiapkan Proposal Penelitian untuk penulian skripsinya.
  1. Apa yang dimaksud dengan Proposal?
“Proposal”  bermakna “usulan” yang merupakan hasil dari kegiatan “mengusulkan” atau “propose” dalam bahasa Inggris. Dengan demikian proposal adalah merupakan suatu usulan atau rencana yang memerlukan persetujuan dari pihak lain sebelum dilaksanakan. Isi proposal dapat berupa rancangan  kegiatan, dana, pelaksana, dan lain sebagainya.
  1. Apa tujuan proposal?
Proposal bertujuan untuk memberikan gambaran atau deskripsi tentang suatu rencana kegiatan secara lengkap, jelas, singkat, dan mudah dimengerti sebagai bahan pertimbangan bagi pihak yang memberikan persetujuan atas kegiatan yang diusulkan. Sudah barang tentu keberhasilan suatu proposal ialah disetujui oleh pengambil keputusan yang berwewenang.
  1. Apa yang dimaksud dengan Proposal Penelitian?
Proposal Penelitian ialah usulan yang berisi rencana kegiatan penelitian yang disajikan secara tertulis untuk memperoleh persetujuan dari pihak yang berwewenang. Pihak yang berwewenang di sini dapat saja seperti lembaga/instansi yang akan mensponsori atau membiayai penelitian tersebut, tempat atau sasaran penelitian, dan lembaga/instansi yang meminta dilakukannya penelitian. Untuk keperluan penulisan skripsi, proposal  penelitian diperlukan untuk memperoleh persetujuan dari Ketua Jurusan atau Ketua Program Bidang Studi.
  1. Apa isi Proposal Penelitian?
Proposal penelitian  mengemukakan dua hal pokok yaitu (1) masalah yang akan diteliti, dan (2)  metodologi penelitian.
    1. Masalah Penelitian.
Masalah penelitian adalah sesuatu yang ingin diketahui atau dipecahkan/diatasi oleh peneliti melalui prosedur ilmiah. Dengan demikian maka masalah penelitian perlu dirumuskan secara jelas dan operasional. Agar menjadi jelas serta untuk memperlihatkan kedudukan dan pentingnya diketahui atau dipecahkan, maka masalah itu perlu diberikan latar belakang  dengan memberikan informasi pendahuluan tentang situasi tempat dan  waktu masalah itu terjadi. Latar belakang ini juga hendaknya dapat memberikan gambaran yang jelas tentang berbagai kesenjangan yang terjadi dan yang mungkin terjadi beserta akibatnya kalau masalah itu tidak diekatahui dan diatasi. Oleh karena itu dalam mengawali suatu penelitian, yang utama dan terutama dilakukan ialah mengidentifikasi masalah. Kejelasan masalah akan membantu peneliti untuk memilih dan menentukan metodologi penelitian yang tepat.
    1. Metodologi penelitian
Metodologi penelitian ialah ilmu tentang metode-metode yang dipergunakan dalam penelitian. Oleh karena metodologi penelitian menawarkan berbagai metode dalam melakukan suatu penelitian, maka peneliti perlu memilih metode yang tepat dalam arti efektif dan efisien untuk mencapai tujuan penelitiannya. Dengan demikian acuan utama dalam memilih metode penelitian ialah masalah pebelitian. Bukan menentukan metode penelitian terlebih dahulu baru merumuskan masalah penelitian.
  1. Unsur-unsur apa saja yang perlu diperhatikan dalam menentukan masalah penelitian?
    1. Pilihlah bidang penelitian yang diminati atau yang menarik bagi Anda sebagai peneliti. Misalnya di bidang media pembelajaran, organisasi belajar, dan lain-lain yang relevan dengan bidang studi Teknologi Pembelajaran.
    2. Pilihlah masalah yang menarik  perhatian Anda dan Anda memiliki pengetahuan dan wawasan yang cukup tentang masalah itu. Misalnya masalah tentang desain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan, atau evaluasi dalam proses dan sumber-sumber belajar.
    3. Yakini bahwa terdapat teori yang cukup untuk mengkaji, menganalisis, atau mengevaluasi masalah yang hendak Anda teliti. Hal ini diperlihatkan juga dengan melengkapi Proposal Penelitian dengan Daftar Pustaka.
    4. Yakini bahwa Anda dapat mengumpulkan dan memperoleh data tentang masalah yang akan Anda teliti.
    5. Yakini bahwa masalah yang Anda pilih belum  pernah diteliti orang lain dengan objek dan tempat yang sama.
    6. Yakini bahwa tersedia waktu yang cukup untuk melakukan penelitian sesuai dengan target waktu yang ditetapkan mulai dari pengumpulan, pengolahan, penyajian, dan analisis data sampai ke penulisan laporan penelitian. Penelitian untuk skripsi sebaiknya ditargetkan selesai dalam enam bulan atau satu semester.
    7. Yakini tersedia pembimbing dari segi materi dan metodologi penelitian yang memiliki keahlian yang sesuai dengan bidang penelitian Anda.
  1. Bagaimana format Proposal Penelitian disusun?
Ada berbagai maacam format Proposal Penelitian dilihat dari sistematika dan isi serta kelengkapan proposal. Format  Proposal Penelitian lazimnya ditentukan oleh:
    1. Kesepakatan dalam lembaga/instansi/kelempok. Oleh karena itu format Proposal Penelitian antar perguruan tinggi atau antar fakultas, bahkan antar jurusan dapat saja berbeda. Akan tetapi setdak-tidaknya dalam satu jurusan sebagai unit terkecil di satu perguruan tinggi hendaknya sama.
    2. Tujuan Proposal Penelitian. Proposal penelitian untuk keperluan memperoleh sponsor dan dana dapat berbeda dengan proposal penelitian untuk keperluan penulisan skripsi, tesis, dan disertasi. Untuk Proposal Penelitian untuk keperluan memenuhi persyaratan akademis biasanya tidak memuat rincian dana yang diperlukan serta sumber dana untuk penelitian yang diusulkan.
    3. Jenis penelitian. Proposal Penelitian yang menggunakan paradigma kuantitatif dapat berbeda dengan yang menggunakan paradiga kualitatif. Demikian juga format Proposal Penelitian untuk penelitian eksperimen dapat berbeda dengan penelitian survei.
    4. Organisasi profesi. Format Proposal Penelitian yang disepakati dan dipergunakan  antar organisasi profesi  dapat juga berbeda satu sama lain Misalnya, The Association for Educational; Communication and Technology menyepakati format Proposal Penelitian (AECT, 1995), yang berbeda dengan American Pscychological Association (APA), atau dengan  . Modern Language Association (MLA). Di Indonesia format penelitian yang dipergunakan Ikatan Dokter Indonesia (IDI), berbeda dengan  Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI), atau dengan Persatuan Insinyur Indonesia (PII).
Format yang mana pun dipergunakan, suatu Proposal Penelitian pada hakikatnya setidak-tidaknya mengandung dua unsur utama yang dikemukakan sebelumnya yaitu (1) masalah dan (2) metodologi. Pengembangan kedua unsur tersebut dalam Proposal Penelitian dapat berbeda.  Kelayakan suatu Proposal Penelitian dapat dilihat sejauh mana kejelasan kedua unsur tersebut diuraikan.
  1. Apa isi pokok Proposal Penelitian yang berlaku di AECT?
    1. Pendahuluan.
Pendahuluan menjelaskan secara ringkas
(1)   latar belakang masalah,
(2)  masalah,
(3) teori yang berkaitan dengan masalah,
(4) variable yang diteliti, dan
(5) pertanyaan-pertanyaan spesifik yang diajukan dalam penelitian.
    1. Metode dan Sumber Data.
Bagian ini menjelaskan
(1)   metode penelitian yang akan dipergunakan termasuk populasi, responden, teknik pengumpulan data dan instrumen pengumpulan data, dan teknik analisis data;
(2) dalam penelitian eksperimen disebutkan desain eksperimen, variable bebas dan variable terikat dan cara melakukan eksperimen itu; untuk penelitian kualitatif  diutaikan konteks/latar, orientasi, pemeriksaan validitas, dan tujuan;
(3) bahan dan alat  serta teknik-teknik khusus yang dipergunakan dalam penelitian; dan
(4) urutan langkah-langkah yang akan ditempuh termasuk urutan langkah-langkah dalam pengumpulan data.
(5) Jadwal kegiatan penelitian secara rinci, mulai dari penyusunan dan pengajuan proposal, kajian teori, penyusunan instrumen, pengumpulaan data, pengolahan data, serta penyusunan laporan penelitian
    1. Hasil Penelitian
Bagian ini mengemukakan secara singkat hasil serta manfaat yang diharapkan dari penelitian serta menunjukkan pentingnya dilakukan penelitian yang diusulkan.
    1. Diskusi dan Implikasi.
Bagian ini menguraikan lebih lanjut tentang hasil yang diharapkan dari penelitian ini dengan memberikan penjelasan tentang keunikan penelitian serta perbedaannya dengan penelitian-penelitian sejenis sebelumnya serta implikasinya dalam pendidikan pada umumnya serta dalam teknologi pembelajaran pada khususnya.
  1. Berapa panjang Proposal Penelitian dituliskan?
Seperti dikemukakan sebelumnya, tujuan penulisan proposal ialah sebagai bahan pertimbangan dalam memberikan persetujuan atas pelaksanaan penelitian yang diusulkan. Dilihat dari kepentingan ini maka suatu proposal itu hendaknya dapat meyakinkan pihak yang berwewenang memberikan persetujuan, yang berarti isi proposal hendaknya logis, meyakinkan  perlu serta berguna dilaksanakan dalam pengembangan teori dan atau praktik di bidang teknologi pembelajaran.
AECT memberi batasan panjang Proposal Penelitian berkisar 1000 kata atau berkisar empat halaman dengan pemikiran bahwa tersedia kesempatan untuk mempresentasikan Proposal Penelitian itu dalam pertemuan tatap muka. Dalam hubungannya dengan proposal penelitian untuk penulisan skripsi, tesis, atau disertasi, ada kesempatan untuk mempresentasikannya dalam Seminar Proposal Penelitian atau setidak-tidaknya ada kesempatan untuk menjelaskannya kepada Ketua Program Studi.
  1. 9. Perisapan apa yang diperlukan dalam menyusun Proposal Penelitian untuk penulisan skripsi?
Hal-hal yang perlu dipersiapkan.
  1. Tentukan bidang dan masalah yang hendak diteliti dalam kawasan teknologi pembelajaran.
  2. Kreatif dan inovatif dalam menentukan bidang dan masalah penelitian dengan menghindari bidang, jenis, dan masalah penelitian yang sudah sering/banyak dilakukan
  3. Batasi ruang lingkup masalah penelitian dari aspek jenis masalah, variable, tingkat dan jenjang pendidikan, populasi dan responden, dan tempat penelitian.
  4. Cari teori yang terkait dengan masalah itu.
  5. Review/kaji penelitian-penelitian yang pernah dilaksanakan dalam bidang  dan masalah yang telah dipilih.
  6. Pertimbangkan kemungkinan dan kelayakan penelitian dilihat dari sumber-sumber teori, sumber data, dana, dan waktu.
  7. Diskusikan masalah penelitian itu dengan teman atau dosen/peneliti yang berpengalaman dalam bidang tersebut.
  8. Pegang teguh bahwa Anda aalah pemilik dan penanggung jawab pelaksanaan dan hasil penelitian. Pemikiran orang lain adalah sebagai masukan untuk memantapkan Anda mengambil keputusan dalam menyusun Proposal Penelitian serta melaksanakannya kemudian hari.
  1. 10. Apa tip penutup?
Segera laksanakan butir ke 9 di atas tanpa menunda hari esok karena mungkin esok hari inspirasi Anda telah memudar. Jangan lupa menyesuaikan format, sistematika, dan isi Proposal Penelitian Anda dengan yang berlaku di jurusan Teknologi Pendidikan, FIP-UNJ, Begitu telah dimulai menulis proposal, jangan pernah lewatkan hari-hari Anda tanpa menyempurnakannya dari waktu ke waktu sampai target Anda tercapai. Tidak lebih dari ENAM BULAN mulai dari sentuhan pertama menulis Proposal Penelitan sampai sentuhan terakhir dalam menulis laporan penelitian.
Contoh dapat memperjelas konsep atau teori, tetapi tulisan ini tidak dilampiri/disertai contoh Proposal Penelitian karena tidak jarang terjadi contoh itu menjadi mengikat serta membatasi kreativitas. Akan tetapi terlampir ada format yang dapat dipakai sendiri untuk melakukan evaluasi sendiri kelayakan suatu proposal. Format tersebut dikutip dari sumber lain.