menu bar

Sabtu, 05 Januari 2013

Java Paling Sering Dihack Pada 2012


Oracle Java adalah software yang paling sering dieksploitasi oleh para penjahat cyber sepanjang tahun 2012. Posisi kedua dan ketiga sebagai software yang jadi favorit untuk di hack penjahat cyber ditempati oleh Adobe Reader dan Adobe Flash Player. Hal ini diungkap berdasarkan laporan Kaspersky Security Bulletin 2012 yang dirilis baru-baru ini.
Padahal pada 2011, Adobe Reader menjadi software yang paling banyak dieksploitasi dengan presentase 35% dari seluruh insiden yang berhubungan dengan eksploitasi. Java berada di tempat kedua dengan 25% insiden, dan berbagai versi Microsoft Windows berada di posisi selanjutnya dengan 11% dari seluruh insiden eksploitasi. Pada 2012, Java ternyata lebih mudah diekploitasi karena software ini presentasi kerentanannya mencapai 50%. Kerentanan ini terjadi karena banyaknya lubang keamanan yang bisa dimanfaatkan para penjahat cyber.
Sementara, pemanfaatan kerentanan Adobe Reader dalam insiden ini mencapai 28%. Berkurangnya kerentanan Adobe Reader pada tahun 2012 sebab Adobe kini fokus untuk mengatasi berbagai masalah kerentanan pada versi terbaru Adobe Reader miliknya. Salah satunya dengan mengimplementasi langkah keamanan baru dengan Adobe Sandbox. Berbagai komponen Windows dan Internet Explorer juga mengalami penurunan eksploitasi keamanan, hanya sebesar 3%. Mengeksploitasi kerentanan atau memanfaatkan lubang keamanan adalah cara yang digunakan oleh penjahat cyber untuk menginstal malware ke dalam komputer korban. Lewat malware itulah, penjahat cyber bisa mencuri, bahkan mengontrol PC korban.
Selain itu, mulai 2011 kerentanan kepada perangkat Android pun mulai muncul sebagai software yang paling banyak dieksploitasi. Hanya saja jumlahnya memang masih kecil, hanya 2% dari seluruh insiden eksploitasi pada 2012. Namun Kaspersky mengingatkan bahwa tren ini sangat signifikan. Sebab malware yang menyerang smartphone dan tablet berbasis Android ini memungkinkan pelaku serangan mendapatkan akses dan kontrol penuh atas perangkat mobile yang dieksploitasi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar